Trenggiling Raksasa

Roma 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan,… “

 Trenggiling raksasa adalah salah satu hewan teraneh yang pernah diciptakan Tuhan. Spesies trenggiling terbesar ini hidup di padang rumput dan daerah hutan tropis terbuka di Amerika Tengah dan Selatan. Ditutupi dengan rambut kaku seperti jerami yang tumbuh hingga 25 centimeter di bagian ekor, berat trenggiling dewasa sekitar 40 kilogram dan dapat tumbuh mencapai panjang sekitar 1,2 meter (kira-kira seukuran seekor anjing gembala Jerman), dan itu belum termasuk saat ekor mereka membengkak yang memberi tambahan hampir 1 meter. Trenggiling raksasa mempunyai cakar yang besar, tajam, seperti kait di masing-masing kaki depannya. Mereka berjalan menggunakan belakang pergelangan kaki-kaki untuk melindungi mereka. Cakar ini digunakan untuk menggali makanan dan pertahanan diri terhadap jaguar dan puma, musuh alami mereka.

 Trenggiling tentu saja adalah pemakan serangga, kebanyakan memakan semut dan rayap, tetapi juga akan memakan serangga lain asalkan tidak menyengat. Pada ujung hidung trenggiling yang sangat panjang adalah mulutnya yang sangat kecil, hampir tidak cukup besar untuk mengoper pensil, tapi mereka hebat dalam menangkap serangga dengan menggunakan lidah lengket sepanjang 60 centimeter, menjentikkannya ke dalam dan ke luar hingga 160 kali setiap menit! Lidahnya memiliki duri yang mengarah ke belakang yang menumbukan serangga yang ditangkap terhadap palet keras. Karena mereka ompong, sebagian besar proses mengunyah terjadi di perut yang mirip ampela, dibantu dengan kerikil yang tertelan.

 Meskipun mereka memiliki penglihatan yang buruk, trenggiling raksasa memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mendengar dan terbangun pada suara sekecil apa pun. Mereka menandai wilayah mereka dengan kelenjar di ujung belakang tubuhnya. Baunya sangat kuat sehingga ada yang menjuluki mereka “pengganggu hutan yang bau”.  Mereka memiliki indra penciuman yang tajam yang dapat mengidentifikasi spesies semut dan rayap yang ada di dalam sarang sebelum mereka merobeknya. Walaupun indera penciumannya 40 kali lebih kuat dari manusia, mereka nampaknya tidak terganggu oleh bau busuk mereka sendiri!

 Beberapa orang Kristen sepertinya merasa mereka punya indra tajam yang bisa memilih dan menunjuk dosa dalam kehidupan semua orang di sekitar mereka. Yesus berbicara kepada orang-orang yang menilai orang lain secara kritis ketika Dia berkata, ”Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Matius 7:3). Paulus memperingatkan kita, ”dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;” (Filipi 2:3). Terkadang kita bisa sangat sombong sampai-sampai kita tidak lagi terganggu oleh bau kita sendiri!