Konser Untuk Seseorang Yang Sudah Mati

Ayat Inti: Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

 Suatu malam yang dilanda badai pada tahun 1910, sekelompok musisi keliling tiba di kota Riga, di Laut Baltik, untuk memenuhi janji untuk mengadakan konser. Namun, cuaca sangat buruk sehingga konduktor orkestra mencoba membujuk pengelola aula untuk membatalkan konser. Dia merasa yakin tidak ada seorang pun yang berani keluar pada malam hujan seperti itu. Manajer menolak untuk membatalkan, tapi dia setuju jika tidak ada satupun pendengar yang hadir, maka kelompok orkestra itu bisa berangkat lebih awal untuk mengejar perahu malam menuju Helsinki, Finlandia.

 Ketika para musisi tiba di gedung konser mereka hanya mendapati satu orang yang duduk di antara penonton—seorang lelaki tua gagah yang tampak tersenyum pada semua orang. Karena lelaki tua yang satu ini, para musisi terpaksa mememainkan seluruh konser dan tidak dapat berangkat lebih awal untuk mengejar perahu. Setelah konser selesai lelaki tua itu terus duduk di kursinya. Mengira dia tertidur, seorang penerima tamu menyenggol bahunya. Baru pada saat itulah diketahui bahwa orang tua itu telah meninggal. Para musisi telah memainkan seluruh konser untuk orang mati. Namun ironisnya, dengan mereka melakukan hal ini sebenarnya mereka telah menyelamatkan nyawa mereka sendiri, karena perahu yang akan mereka tumpangi untuk menuju Finlandia, tenggelam malam itu juga dengan korban jiwa keseluruhan penumpang kapal.

 Alkitab juga berbicara tentang bagaimana kematian satu orang menyelamatkan nyawa dari banyak orang. Dalam surat Paulus yang luar biasa yang menjelaskan keselamatan kepada jemaat di Roma, dia menulis, ”Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.” (Roma 5:18). Dan apakah ”perbuatan kebenaran” itu? “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (ayat 8)

 Melalui satu tindakan ketidaktaatan Adam, kematian menimpa kita semua. Tetapi oleh karena kehidupan dan ketaatan sempurna Kristus—yang menuntun Dia untuk mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita—kehidupan akan datang kepada kita semua! Sudahkah saudara menerima hadiah keselamatan dari Yesus?